Salah satu moto OnePlus: “Never Settle”. Yang artinya tidak puas dan terus mencoba mencari yang lebih baik. OnePlus 2 dilengkapi dengan prosesor ultra-premium Qualcomm® Snapdragon™ 810 quadcore, dengan arsitektur 64bit, Dipadukan dengan GPU Adreno™ 430. OnePlus 2 juga memiliki fitur sidik jari, sehingga dapat membuka ponsel tanpa perlu susah-susah memasukkan password. Layarnya super tajam sehingga gambar tampil sangat jelas. Fitur cameranya juga bagus, hasil jepretnya mantap. Saat ini OnePlus 2 menggunakan Android OS, v5.1 (Lollipop). Dari info yang diperoleh akan segera mendapatkan OS Marshmallow (Q1 2016).
Untuk harga sendiri di tokopedia sudah ada informasinya sekitar Rp 6.000.000 – Rp 7.900.000. Penulis sendiri membelinya dari luar negeri dengan harga > USD 400.
OnePlus memiliki sistem pemesanan yang unik, jika kita ingin membeli online kita harus pernah membeli atau dikirim undangan dari orang yang pernah memesan. Dengan demikian OnePlus bisa dibilang merk unik yang ngga banyak orang pakai. Pendiri OnePlus memilih menggunakan cara marketing yang minimum, bukan seperti saingannya yang jor-joran di marketing dan iklan, tetapi memilih berusaha membuat produk Android terbaik.
Beberapa hal yang positif dari Oneplus 2:
- Memory yang dapat digunakan 64Gb (atau 16Gb, tergantung model). Dengan memory sebesar ini, kita tidak perlu pusing memikirkan bagaimana memindahkan aplikasi dari internal memory ke external memory.
- Dual simcard, dan masing-masing dapat 4G (beberapa handphone merk lain, hanya salah satu yang bisa 4G).
- OS nya bersih, menggunakan OS Oxygen 2.1.2, seperti turunannya Cyanogen. Dengan OS ini maka pengguna tidak dipusingkan dengan service-service yang tidak perlu yang biasanya sudah diinstall. Contoh pada merk samsung, ada beberapa aplikasi yang diinstall yang fungsinya sama dengan yang ada pada Google (Samsung Store, WeChat, Samsung pay, dll).
- Performancenya bisa dibilang di jajaran teratas saat ini (akhir 2015), menurut anTuTu Benchmark hanya kalah dengan produk Samsung teratas dan kalah tipis dengan Xiomi Note Pro.
- Kabel charger yang digunakan sudah USB Tipe-C, sehingga bisa diputar-putar tanpa takut salah colok.
Yang kurang positif dari OnePlus 2:
- Secara UX, agak kalah dengan beberapa merk lainnya seperti Xiomi dan Samsung. Contoh dengan dual simcard harusnya memudahkan pengguna dalam memilih simcard mana yang digunakan. Nah, ternyata tidak mudah dan kadang-kadang salah.
- Agak berat sekitar 175 gram.
- Fitur Cameranya terbatas, tapi ini dapat diakali dengan menginstall camera dari Play Store.
- Tidak adanya NFC. Memang saat ini penggunaan NFC masih sedikit, tetapi seperti ada yang kurang jika tidak memiliki fitur ini.
Setelah menggunakannya hampir 1 bulan, penulis suka dengan ponsel ini. Tidak pernah komplain dan pusing masalah space, kecepatan, hang-hang. Saya juga tidak terpintaskan untuk ganti OS lain seperti sebelumnya ketika menggunakan Samsung ingin mengganti jadi Cyanogen.
Berikut adalah daftar service center untuk di Indonesia: http://x-phones.com/wp-content/uploads/2015/11/OnePlus-Service-Centers-Indonesia.pdf
Link terkait dengan OnePlus:
