Ada yang bilang covid-19 bakal beres Juni 2020, ada yang bilang September 2020, ada yang tahun depan. Dan lain-lain.
Kalau saya sendiri melihat, kapan covid selesai, itu akan mempengaruh tindakan kita. Terutama perusahaan-perusahaan yang harus tahan nafas selama covid masih berlangsung. Bisa saja beberapa akan menyerah sebelum berjuang.
Ini juga seperti ketika kita sedang berjalan naik gunung. Pada saat kita sangat capai dan merasa tidak kuat, teman kita yang senior akan mengatakan “Ayo Ko, 500 meter lagi kita bisa istirahat”. Nah ternyata setelah lewat 1 Km, pas kita mau menyerah, kita akan dikuatkan kembali “ayo Ko, bentar lagi akan ada perhentian”. Dan terus berulan sampai akhirnya kita sampai ke puncak bukit.
Iya, kadang kita kesal pas kita berasa seperti dibohongi. Apalagi di pandemi Covid-19 ini, pilihan kita akan sangat tergantung dengan perkiraan kita kapan selesai. Tetapi sering juga aslinya kita tahu, kita tahu rekan kita menyemangati kita dan memberikan harapan agar kita bisa mencapai puncak. Dan memang kalau kita benar-benar udah ngga kuat, kita pasti istirahat.
Di saat ini, yang sangat kita butuhkan adalah pengharapan. Pengharapan akan adanya solusi atau masa depan yang cerah. Tanpa harapan, akan membuat kita menjadi lemah. Pengharapan akan keluar bisa dari luar sumbernya, atau dari dalam (dari diri sendiri).