Satu bulan terakhir ini membuat saya harus membuat beberapa perubahan dan beberapa penyesuaian. Yang pertama adalah karena saya mengalami kecelakaan di kaki sehingga saya cukup sulit mobilitas dalam waktu yang cukup lama. Tadi sore saya ke dokter, dan menurut pendapat dokter kira-kira 5 bulan lagi baru dioperasi untuk dibuka pen-nya. Dan masalahnya karena ini di telapak kaki jadi berat, sehingga saya hanya bisa menggunakan satu kaki jika berdiri. Selain itu ada kawat pen yang menongol keluar sehingga sakit jika tersentuh.
Yang kedua adalah saya menjalankan startup baru (later on this), yang benar-benar baru mulai saat ini. Tadinya sudah cukup banyak rencana kerja yang membutuhkan mobilitas tinggi. Saat ini untuk jalan ke kantor masih sulit, belum ketemu caranya. Lumayan stress masalah ini, tapi ini harus dihadapi dan dicari jalannya.
Awalnya saya kecewa, saya udah siap berangkat ke Menado bulan Juli ini dengan kawan. Acara itu udah saya inginkan malah beberapa tahun sebelumnya. Saya sudah melamun bakal berteman dengan dia, bahkan sebelum saya kenal bertahun-tahun sebelumnya. Artinya untuk saat ini saya tidak bisa ikut. Saya udah daftar untuk kursus menyelam. Saya sudah berencana membuat vlog, photo, dll di perjalanan. Saya sudah belajar photography, sudah mulai menyiapkan peralatannyua. Ini artinya semua harus ditunda. Untuk ke ruangan atas saja tempat saya biasa bekerja di rumah tidak bisa. Untuk kantor baru yang sudah saya hunting di beberapa tempat memiliki 2 lantai yang mana saya berencana berkantor di lantai 2 ini juga harus di drop dulu rencananya. Kriteria mencari kantor baru artinya 1 lantai. Sampai kegiatan saya ke gereja pun sulit. Saat ini saya masih baru bisa menggunakan kursi roda, dan 4 kaki. Kaki yang satu tidak boleh menapak. Sedangkan untuk ke gereja ada beberapa tangga yang harus dilalui. Tapi ini juga bakal harus dibiasakan / dicari solusinya.
Ya, saya sempat kecewa. Pengen banget bilang “Why?”. “Why God?”. Dan mungkin terucap juga secara sengaja / tidak sengaja… 🙂 Kata-kata “Why God” itu seperti menyalahkan Tuhan. Maaf ya Tuhan.
Sampai akhirnya saya harus memutuskan untuk percaya bahwa Tuhan bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi orang yang mengasihi Dia. Mungkin juga ada ayat seperti: ada waktu sedih, ada waktu senang, … (kurang lebih ya, lupa)… semuanya indah pada waktunya. Jadi indah itu bukan cuma pada saat juara, dapat duit banyak, dan lain-lain. Tetapi semuanya… Saya juga belajar harus bersyukur dalam segala hal. Kenapa? Bukan bersyukur karena melihat keadaan orang lain yang lebih buruk dari saya, tetapi karena itu (= bersyukkur dalam segala hal) adalah yang Tuhan mau. Dengan kita bersyukur, kita percaya situasi apapun Tuhan tahu dan Berkuasa penuh. Udah dapat nih ayatnya: Roma 8:28. Pengkhotbah 3 (jangan cuma ayat 11 aja). 1 Tesalonika 5:18.
Beberapa kali saya menangis sendiri di Rumah Sakit. Saya cukup lama di rumah sakit kemaren, dan cukup sering sendiri. Kadang perasaan tidak bisa melakukan sesuatu itu membuat berasa berat sekali. Perasaan tergantung dengan orang lain (suster, teman, keluarga) itu juga berat. Bayangkan untuk membuang air kencing di pispot aja susah. Memang sih di rumah sakit kemaren hampir semuanya baik. Saya juga kadang teringat di rumah sakit inilah papa saya dirawat beberapa kali.
Kesimpulan: saat ini justru saya lemah, tetapi saya punya Tuhan yang luar biasa. Saya harus berusaha semaksimum saya bisa, dan membuat saat ini adalah saat yang terbaik dalam hidup saya.
Saya sedang tidak mengeluh dalam menulis blog ini, tetapi saya mau tulisan ini bisa mengingatkan saya di kemudian hari, dan siapa tahu dapat menjadi berkat bagi orang lain.
Catatan kecil doang: kemaren pas nonton film yang ada pernikahan, saya jadi inget betapa baiknya istri dan keluargaku. Jadi ingat janji nikah, dan memang istri saya sedang menjalani bagian-bagian yang tidak enaknya. Saya masih harus dibantu membuang air kencing, BAB, mandi, sikat gigi. Padahal tadinya saya hobi banget sikat gigi setelah makan. Terutama karena beberapa bagian di rumah saya (kamar mandi) cukup berbahaya dan licin. Jangankan 1 kaki, ketika masih sehatpun kaki ini udah berapa kali saya terpeleset di kamar mandi karena licin. I love u my Angel.
Get well soon Mico. Everything happened for a reason, you just have to believe and leave it to HIM.
Thx Hans.. GBU.
Hallo kak miko semoga cepat sembuh, saya ingin tanya bagaimana keadaan kakinya sekarang? Saya juga mengalami patah jari, tapi di jari manis. Saya mau nanya apakah sekarang jarinya bisa ditekuk? Berapa lama setelah cabut pen jarinya bisa ditekuk dan jalan normal seperti biasa??
Halo… mohon maaf baru balas. sekarang sudah normal. hanya saja memang agak beda dikit dengan kaki sebelumnya (kalau saya di tapak kakinya melendung ke atas, tapi tidak pengaruh ke proses jalan). tapi jari bisa ditekuk, waktu itu butuh beberapa bulan sampai benar-benar normal. Semoga cepat sembuh sedia kala ya kak Bosco Taa.