Belum berumur beberapa bulan, drone kesayangan saya nabrak dinding tembok gedung. Rencananya mau moto gedung melingkar. Memang lagi Desember anginnya super kencang, dan pada saat menerbangkan sudah ada peringatan bahwa anginnya kencang. Nah pada saat turun mau mendarat (memang lokasi mendaratnya agak sempit), tiba-tiba angin kencang dan Mavicnya ke drag ke pinggir. Sedangkan Mavic tidak punya sensor pinggir. Mungkin karena gugup atau gimana, saya coba melawan tidak bisa, kalau ditarik ke atas tidak keburu. Alhasil tabrakan.
Sedih iya, dan ada pekerjaan yang menunggu untuk foto lagi. Agak bingung nih. Kalau diperbaiki, tempat perbaikannya udah kasih harga untuk ganti gimbal dan cameranya. Tetapi ybs bilang bahwa setelah diganti baru dicheck fungsi-fungsi dronenya. Lebih aman kalau bisa dicheck dulu sih sebelum diganti menurut saya. Gimana coba kalau udah diganti ternyata fungsinya bermasalah.
Ada alternatif lain, yaitu beli pesawatnya aja (di luar negeri ternyata ada yang jual pesawatnya tanpa remote dan perlengkapan lainnya). Sayangnya di Indonesia tidak ada.
Jadi galau. Apa perbaikan saja dicoba? Apa ganti baru dengan DJI 4 pro? Tapi kalau jadi dji 4 pro bakal jadi berat untuk ngetravel blog. Cuma kelebihannya ada sensor 5 arah. Atau Mavic Pro Platinum tanpa combo-combo, dengan asumsi bisa dipake barang lamanya. Kalau beli bakal ada beberapa barang yang jadi double (kaya remote controlnya, ngga yakin juga gampang jualnya). Atau nunggu beberapa lama lagi (kalau ngga salah tanggal 23 Januari) bakal ada pengumuman produk baru dari DJI.
Sayang juga nih, kalau di luar negeri… ada DJI Refreh, yang mana dengan biaya tambahan ada asuransi jika crash atau tabrakan (max 2x pergantian dalam setahun). Termasuk masuk ke air. Sayangnya di Indonesia juga tidak ada.
Update 12-02-2018: hasil perbaikan
Mas bangkai DJInya apakah masih ada?