Saat ini sangat marak perusahaan-perusahaan yang menyediakan jasa layanan pengisian ulang tinta printer. Di bisnis ini kelihatan ada beberapa pemain besar. Malah ada yang sudah masuk ke majalah Swa beberapa edisi yang lalu. Secara langsung seharusnya ini mengurangi porsi pendapatan dari produsen printer-printer tersebut. Mungkin dapat membuat mereka agak kebakaran jenggot dengan sangat banyaknya orang yang mengisi ulang tinta.
Menurut saya solusinya, kenapa tidak HP, Epson, dkk jualan serupa saja ya? Jadi mereka secara resmi menyediakan printer, tinta, yang dapat diisi ulang dan menyediakan pengisian ulangnya. Malah dengan jaminan merk mereka akan possible. Tentu saja dengan pemberitahuan sebelumnya mengenai kualitas yang akan diperoleh (misalnya, jika isi ulang dengan x, maka kualitasnya hanya y).
Kalau mereka berani mencoba solusi ini, bisa dijamin akan memukul balik perusahaan pengisian tinta yang lain. Istilah: “daripada dimakan orang, mendingan dimakan sendiri”.
nonsense, mereka gak bisa melakukan itu, disini permasalahannya bukan pada pemalsuan produk, sebab meraka para pemain isi ulang tidak memalsukan produk vendor oem, mereka jual dengan brand mereka sendiri, yang kompatibel atau sangat cocok dan pas istilahnya dengan mesin para vendor printer spt hp and so on.. lagi pula bisnis utama vendor bukan tinta melainkan mesinnya… lagi pula vendor juga pada dasarnya TELAH menyediakan program isi ulang (cuma namanya aja beragam) planet partner dll… lagi pula untuk pemerataan dan pengiritan bagi user, kenapa enggak, kan bisa tercipta lapangan kerja di bisnis ini. sekarang permasalahannya adalah pilihlah pemain tinta yang profesional dan mengerti cara kerja dan teknisnya mesin printer tersebut sehingga produk yang dihasilkan bener-2 aman buat mesin. jangan kacangan…!
jangan boss,nanti para penjual tinta kagak laku, terus pengangguran makin banyak dong. 🙂 peace
Kenapa vendor resmi printer tidak menyediakan tinta isi ulang???. Pertanyaan yg menarik sekali. Perlu diketahui bahwa laba terbesar dari produsen printer adalah consumable part (termasuk tinta dan print head) yang dijual dengan harga cukup mahal. untuk tipe printer low end saja 2 kali penggantian 1 set tinta original hampir melebihi harga unit printer baru. Tentu saja mereka tidak menyediakan tinta isi ulang karena prosesnya dilakukan di pabrik langsung.
Nah,harga consumable part vendor printer yg mahal ini dimanfaatkan oleh pebisnis pihak ketiga (third party) untuk mendapatkan keuntungan secara tidak bertanggung jawab (maaf agak sedikit keras). Kalau boleh jujur mereka dengan terang2an mempromosikan kalau tinta mereka tidak kalah kualitasnya dengan tinta original dan itu adalah pembodohan terhadap customer. sayangnya bnyk customer yg tidak menyadari karena tergiur dengan harga yg murah. sebagai certified engineer di bidang printer saya merasa perlu meluruskan hal tersebut. soal pilihannya tetap menggunakan tinta isi ulang itu adalah hak ybs.
Ada beberapa hal yg perlu diketahui customer mengapa tidak disarankan menggunakan tinta isi ulang a.l:
1. Tingkat kekentalan (piskositas) tinta tidak sama dengan tinta original mengakibatkan printhead cepat mampet
2. Titik didih tidak sama dengan tinta original sehingga pada printer yg menggunakan teknologi thermal (spt canon dan hp) seringkali printhead terbakar akibat heater bekerja over (overheat)
3. Setiap tipe printer (bahkan untuk merek yg sama: misal X) membutuhkan spesifikasi teknis yg berbeda2 termasuk kekentalan dan titik didih tinta.
misal: printer X tipe anoa speks teknis tinta yg dibutuhkan belum tentu sama dg tipe kijang.
Kalo anda memperhatikan,gerai isi ulang menggeneralisasi produk mereka bisa dipakai untuk semua merek dan tipe ;p. pernahkah anda bertanya saat membeli tinta refill..untuk merek apa dan tipe apa?.
Ah,sama aja kok dgn tinta refill..mungkin itu yg ada dibenak anda. ketahuilah ,yg bikin tinta original mahal adalah biaya riset bertahun2 yg tinggi dan itulah yg harus kita bayar. sedangkan gerai tinta refill tidak melakukan itu (kalaupun iya,setidaknya riset mereka ga akan sebaik vendor printer. lha mereka yg bikin printernya kok!) . kalo mereka melakukan itu,dijamin pastilah harga tinta refill juga ga murah 🙁
wow nih… 😉
bener juga. ngga kepikir…
Aku sich dah tau itu,tp ngapain beli yg mahal klo ada yg murah…???…2x ganti catrige ori sama harga 1 unit printer.klo pake isi ulang kan bisa 20 kali isi ulang baru rusak.logikanya sederhana kan…???selamat & sukses.GBU
kurang setuju tuh sama printer clinic. setuju banget ama dewa. memang bisa riset memang mahal tapi come on ini riset printer bukan pesawat ruang angkasa. nggak mungkin kalo nggak bisa buat refill partnya.
Memang ada perbedaan tapi dengan harga yang 1/20 nya dan asal tau saja saya sudah 5 tahun pake printer refill dan pemakaian sangat rutin seminggu bisa 1/2 sd 1 rim kertas diprint. fine2 aja tuh. kalau pun rusak nggak makan harga mahal dan partsnya sangat banyak dari 100% ori sd 100% abal2.
toh epson sudah mulai dengan refill tinta dg infusnya kenapa yang lain nggak ngikutin. masalah pilihan kualitas berkurang khan ada di konsumen??