Belakangan ada iklan esia (yg diperankan oleh Ringgo) yang cukup berani terang2an membandingkan harga dari esia dengan operator-operator lain. Beberapa operator cukup gerah kelihatannya.
Sebetulnya, bisa aja kalau mau di counter iklan dengan model lain. Bahwa harga bukan segalanya. –> ditekankan pake contoh2 kejadian misalnya:
- koneksi telpon yang sering putus terus. sering pas mau 60 menit (mis 58 menit), mendadak putus. ngga tahu kenapa.
- ada orang sedang asik telpon di perjalanan ke luar kota, eh di tengah jalan putus karena Esia cuma lokal.
- Ada cerita telpon ke customer service, tapi malah jadi tambah bingung.
- orang yang kebingungan karena pergantian awalan nomor telpon. dari 021 –> 010102 –> 01010021 (saya sampai lupa berapa sering gantinya).
- orang kesulitan menggunakan Esia Gogo (wah ini bener2 sulit, dan ada beberapa kali berubah cara pakenya juga).
- Atau kasih aja fact (kan alasan Esia juga Fact)…. berapa persentasi pengguna a, b, c, d. ini berguna sebagai jika call sesama operator. kalau penggunanya sedikit, kan jadi cuma closed group. –> kalau tidak salah pengguna terbanyak adalah telkomsel.
–> ps. saya sendiri termasuk pengguna setia Telkomsel Halo dan Esia (esia buat call sesama esia, antar kota juga). 🙂
heheheh kirain aku aja yg ngalamin putus di menit ke 58 atau 59
ternyata pak mico juga ngalamin.. 🙂
anyway… tetep murah di banding pake gsm..
wah kalo saya malah merasa bukan bagian dari negara indonesia gara2 iklan esia gogo yang menyebutkan bahwa tarif murah esia berlaku di seluruh indonesia namun gambar peta indoensia di belakang ringgo hanya meliputi sumatera sampai sulawesi… lucu!!! 🙂