Hari Minggu ini anak saya pulang dari paris van java beserta teman baiknya. Kebetulan saya, istri, dan adik-adiknya yang lain sedang tidak bisa menjemput karena mengantar orang tua saya ke Istana Plaza. Papa saya makan di Eastern Lantai bawah setelah papa mau selesai, saya naik ke atas menemani mama saya yang mau makan Raa cha Suki Barbeque di lantai paling atas dekat toko adik saya “Grow Gift Shop”.
Tiba-tiba jreng anak saya mengontak istri saya. Mengatakan handphone iphone 6s nya ketinggalan di mobil Grab. Waduh. Kaya tersambar petir. Karena sebelumnya juga pernah ketinggalan atau jatuh dari mobil ke sekolah pas 2015, iphone juga. Dan anak saya saat telpon tidak tahu nomor telpon drivernya karena handphone yang digunakan memesan Grab tersebut adalah handphone yang tertinggal.
Nah, saya dan istri masih harus tenang (walau ngga gitu tenang sebenarnya). Lalu anak saya menelpon ke Grab Call Centernya. Dan disuruh menunggu telpon balik dari Grab. Saya cepat-cepat menyalakan “Find my phone“, dan ternyata ada di daerah pasteur. Tetapi batere ponselnya udah hampir habis (dari 7% — 4%). Jadi sembari menunggu ada telpon dari driver tersebut, saya naik mobil berangkat ngebut ke lokasi tersebut.
Ternyata sebelum sampai ke lokasi, Puji Tuhan, orangnya baik, orangnya telpon ke istri saya. Dan langsung memberitahukan lokasi dan menanti kami. Lalu mengembalikan handphone tersebut. Saya awalnya mencoba memberikan kompensasi karena yang bersangkutan sudah mengembalikan dan kerugian karena hilangnya opportunity menarik penumpang lain karena menunggu saya datang. Ternyata yang bersangkutan menolak, saya jadi ngga enak. Bapak tersebut tidak sadar ada handphone tertinggal di belakang, dan sudah ada customer lain juga yang diantar oleh bapaknya. Puji Tuhan, handphone kembali dengan aman. Terima kasih Grab, Terima kasih ya pak driver, Tuhan Yesus memberkati.
ps. Kontak Grab-nya sudah saya capture. Cuma ngga di post. 🙂
