Cerita Tentang Teman Baik

C

Ada cerita nih (bukan kejadian nyata, jika ada yang kebetulan serupa.. tidak ada maksud = mirip2 pesan sinetron).

Ada seorang anak laki-laki bernama Yusuf, dia sangat pandai, terkenal, banyak teman. Saat ini Yusuf masih bersekolah di salah satu SMA terkenal di Bandung. Yusuf memiliki 2 orang teman yang sangat dekat, Asep dan Bruce. Teman Yusuf banyak sekali, bisa dibilang dia pemimpin anak2 sekolah tersebut. Tetapi 2 orang sobat baik inilah lingkaran dalam teman baik. Kemana-mana selalu bersama.

Pada suatu hari, ada suatu kejadian… anak-anak di satu sekolah tersebut menuduh Bruce mencuri. Dan mereka benar-benar marah. Yusuf sendiri tidak tahu, apa Bruce benar2 mencuri, jika dia tetap berteman baik dengan Bruce, maka semua teman-temannya akan mengucilkan mereka. Kalau Yusuf meninggalkan Bruce, bisa saja… tetapi Bruce akan terpencil. Bisa saja Yusuf mencari keadilan, mencari tahu kebenaran, tetapi itu belum tentu ketemu dan belum tentu hasilnya adalah Bruce tidak mencuri.

Yusuf bingung. ada beberapa alternatif:

  1. Dia akan mengikuti teman-temannya, karena kebenaran adalah mutlak. Dan ini yang menuduh demikian banyaknya (masa banyak orang salah). Dia akan meninggalkan Bruce, biar Bruce mendapatkan pelajaran.
  2. Dia akan mencari kebenaran, bagaimana caranya… urusan belakangan. Tapi kebenaran adalah kebenaran, kalau ternyata Bruce salah = bye2. kalau Bruce benar = akan berusaha sekuat tenaga membelanya. Tapi proses ini lama, jadi harus jaga jarak dengan Bruce.
  3. Mengejar keadilan, jadi tidak benar2 menghukum Bruce. Tetapi dengan porsi yang tepat. mungkin tidak terlalu dekat lagi dengan dia, tetapi juga tidak menjauhi benar2 Bruce. Jika perlu Yusuf mengganti uang / barang yang hilang itu secara personal.
  4. Atau… tetap bersahabat dengan dekat dengan Bruce, tidak memperdulikan pandangan orang sekeliling. Tapi akan memberikan nasihat singkat tanpa menuduh kepada Bruce.

Mana yang anda pilih? Menurutku tidak ada yang benar atau salah dalam pemilihan sikap kita. Karena tergantung nilai yang kita pilih.

Yusuf akhirnya memilih pilihan 4. Dia tidak peduli dengan banyak orang, karena sahabatnya adalah Bruce. Persahabatan dan persaudaraan lebih penting daripada kebenaran, ketenaran, teman2 banyak, keadilan. Apapun resikonya…

— the End —

Beberapa film ada yang sedikit menceritakan nilai-nilai yang kita pegang, seperti:

  1. Tombstone
  2. Bullet in the Head

Di tombstone: ketika “Doc Holliday” benar2 membantu “Wyatt Earp”. Doc Holliday saat itu sedang super sakit karena sering sekali minum minuman keras. Dan Wyatt Earp sedang berperang melawan musuh-musuhnya,  kemungkinan bisa mati. Pada saat proses tembak menembak, teman2 yang ikut membantu ada yang mengingatkan DH, “kenapa kamu berjuang mati-matian membela WE, kan ada teman-teman lainnya”.DH jawab dengan singkat “I don’t”. dia menganggap WE satu2 teman baiknya. Dan yang top juga, pada saat di film terakhir pada saat DH mau mati di rumah sakit karena penyakitnya. WE datang, setelah berbincang-bincang, dia memberikan buku karangan dia kepada DH. Ternyata ada tulisan dipersembahkan kepadanya “for My Best Friend: DH”

Untuk saya, film “tombstone” ini, one of the best movie…

btw, kalimat pastinya sih aku lupa ya. udah lama ngga nonton lagi “tombstone”.

About the author

mico wendy

I am working at IT company, PT Konsep Dot Net (www.konsep.net) and Netdesain (www.netdesain.com). Living in Bandung and Jakarta.

2 Comments

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

By mico wendy

mico wendy

I am working at IT company, PT Konsep Dot Net (www.konsep.net) and Netdesain (www.netdesain.com). Living in Bandung and Jakarta.

Get in touch